PENTINGNYA UKHUWAH ISLMIYAAH


Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang

Segala puji bagi Allah, Pencipta dan Pengatur seluruh alam. Semoga
sholawat dan salam selalu dilimpahkan oleh Allah kepada Rasulullah beserta
keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut beliau.

Amma ba'du. Sebelumnya ana hendak menyampaikan rasa kekerdilan ana
untuk berbicara di hadapan Ikhwah/Akhwah semua. Ana yakin banyak Ikhwah/Akhwat
yang lain yang jauh lebih qualified untuk berbicara dalam topic ini. Dari itu
ana mohon dikoreksi kalau ada kesalahan; mohon dimaafkan kalau ada yang tak
berkenan.

Dalam pembahasan topic ukhuwah (persaudaraan) Islamiyah ini, ana hendak
bagi pembicaraan ana dalam tiga bagaian, yakni:
1. pentingnya (urgency) daripada ukhuwah Islamiyah,
2. pengaturan Ukhuwah Islamiyah dalam Al Qur'an dan As-Sunnah,
3. tahap-tahap pembentukan Ukhuwah Islamiyah.

Insya Allah, ana hendak mulai dengan subtopic yang pertama, yakni
pentingnya ukhuwah Islamiyah. Sebagaimana yang Antum semua telah ketahui,
problema umat Islam saat ini banyak sekali, baik di kalangan umat Islam sendiri
maupun di dunia internasional, terutama setelah jatuhnya kekhalifahan Islam
terakhir tahun 1924.

1. Di kalangan sendiri, umat Islam saat ini terpecah-pecah menjadi 55 (lebih),
masing-masing bangga dengan negaranya. Sering-seringnya negara-negara Islam
sendiri tidak damai satu dengan yang lain. Bahkan tidak jarang satu dengan
yang lain terjadi perang karena masalah yang sepele, misalnya batas wilayah.

2. Umat Islam menjadi kehilangan satu leadership dan akibatnya sering 'loyo'
dalam menghadapi musuh-musuh Islam. Lihat saja kasus pembantaian umat Islam
di Palestina, Kasmir, Bosnia, Asia Tengah, India, dll.

3. Hubungan di antara orang-orang Islam sendiri sering terjadi tidak jelas,
yakni seperti orang-orang biasa. Sering kita ini tidak memberikan hak
daripada saudara kita se-Islam dengan semestinya. Akibatnya yah ikatannya
lemah sekali, kalau ada untungnya ya berbaik-baikan, kalau nggak ada ngapain
susah-susah mikiran "orang lain". Seolah-olah tidak ada ikatan yang istimewa
di antara orang-orang Islam.

4. dst. (masih banyak lagi problema umat Islam)

Coba renungkan ya Ikhwah/Akhwat sekalian. Kenapa umat Islam jatuh ke
kondisi seburuk saat ini? Di sinilah letak pentingnya Ukhuwah Islamiyah.
Banyak dari problem Umat Islam akan mudah sekali terpecahkan kalau kita
benar-benar mampu memahami kaidah ukhuwah (persaudaraan) Islamiyah dan
membina ukhuwah Islamiyah.

Allah Subhanahu wa ta'ala secara cantiknya menggambarkan hubungan
antara sesama orang-orang yang beriman:

"Orang-orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu,
damaikanlah (perbaiki hubungan) antara kedua saudaramu itu, dan patuhlah
kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (Q.S. Al Hujuraat 10)

Dalam ayat ini Allah SWT mengkaitkan ukhuwah (persaudaraan) dengan
iman, menunjukkan betapa pentingnya ma'na ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah dijadikan
oleh Allah SWT sebagai salah satu dari tanda-tanda orang yang beriman.

Dalam shirah Rasulullah s.a.w., Antum dapat menghayati ma'na daripada
ayat di atas; bagaimana Rasulullah s.a.w. mengimplementasikan perintah Allah
ini dalam membina umat Islam saat itu. Segera setelah beliau hijrah dan sampai
di Medinah, salah satu langkah yang paling awal yang beliau lakukan adalah
mengikat persaudaraan antara orang-orang Muhajirin dan Anshor. Ikatan
persaudaraan yang dibina oleh Rasulullah ini sedemikian kuatnya sehingga
melebihi rasa persaudaraan di antara dua saudara kandung. Beliau juga
memerintahkan dibangunnya Masjid, sebagai pusat bertemunya orang-orang yang
beriman paling sedikit 5 kali sehari.

Dalam pembentukan Ukhuwah Islamiyah, ada tiga tahapan yang harus
dilalui:
1. tahap ta'aaruf (saling mengenal),
2. tahap tafaahum (saling memahami),
3. tahap takaaful (saling mencukupi).

Mari kita tengok secara singkat 3 tahapan ini.

Pada tahap "ta'aaruf", ukhuwah mulai dirintis. Yakni, dua (atau lebih)
ikhwah saling mengenal, dengan saling mengunkapkan latar-belakang
masing-masing. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam hal ini:

"Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku ,
supaya kamu mengenal satu sama lain. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu dalam pandangan Allah ialah yang lebih bertaqwa. Sesungguhnya ALlah Maha
Tahu dan Mengerti." (Q.S. Al Hujurat 13).

Dengan pengenalan ini maka kita mampu menghayati hakekat perbedaan-perbedaan
(bangsa, kedudukan, status, ras, bahasa, dll.) di antara kita dan akhirnya mampu
menerima perbedaan-perbedaan ini sebagai kehendak Allah agar kita bisa saling
mengenal.

Pada tahap "tafaahum", level ukhuwah adalah lebih tinggi lagi. Setelah
kita mengenal latar-belakang Akh kita, maka selanjutnya kita perlu memahami
diri Akh kita lebih detail lagi.
- Yakni sampai pada taraf mengenal dan memahami apa-apa yang disukai dan
apa-apa yang dibenci oleh Akh kita, sehingga kita dapat bertindak sebaik-baik
nya kepadanya.
- Yakni sampai pada taraf kita memahami kelebihan dan kelemahan Akh kita
sehingga dapat bertindak demi untuk kebaikan Akh kita.

Pada tahap "takaaful", disinilah level yang tertinggi. Setelah kita
saling mengenal, kemudian saling memahami, akhirnya kita bisa saling mencukupi.
Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan kepada kita:

"....Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan
janganlah kamu tolong-menolong dalam mengerjakan dosa dan pelanggaran
hukum...." (Q.S. Al-Maidah 2).

Bagaimana kita melaksanakan perintah ALlah ini kalau kita tidak saling mengenal
maupun satu sama lain? Jadi kedua tahapan ukhuwah merupakan pre-requisite untuk
tahapan takaaful ini.

Dalam harakah Islamiyah, terbinanya ukhuwah Islamiyah berperan penting
sekali demi keberhasilan da'wah. Imam Syahid Hasan Al Banna menjadikan ukhuwah
Islamiyah ini sebagai salah satu dari 10 tiang bai'ah dalam organisasi da'wah
yang beliau bina. Beberapa ungkapan beliau yang mungkin dapat kita kaji dalam
membentuk ukhuwah Islamiyah adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan jama'ah, sebagaimana organisasi-organisasi secara umumnya, adalah
terletak pada kekuatan ikatan para anggotanya.
2. Tiada ikatan yang lebih kuat dalam hal ini selain ikatan "cinta" yang
didasarkan pada aqidah Islam.
3. Tingkatan daripada "ikatan cinta" ini yang paling lemah adalah kebersihan
hati kita terhadap Akh kita (yakni dari segala macam penyakit hati, seperti
buruk sangka, iri-dengki, congkak, tamak, dll.).
4. Tingkatan yang paling tinggi daripada "ikatan cinta" ini adalah mendahulukan
Akh kita dan kepentingannya sebelum kita dan kepentingan kita.

Kita semua tahu agama Islam adalah agama Allah.
Dan Allah telah menjanjikan kelanggengan Islam. Jadi, apa kita mau
menjalin ukhuwah Islamiyah atau tidak, Islam akan tetap jaya dan da'wah Islam
akan berjalan terus. Tetapi kita tidak bisa hidup tanpa ukhuwah Islamiyah.
Ibaratnya sekelompok biri-biri di pinggir hutan. Seekor serigala hanya akan
mampu menangkap seekor biri-biri yang terpencar dari kelompoknya.
0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

Followers


Artikel