KENALI GANGGUAN MENTAL AGAR TIDAK MENGGANGGU


Sakit jiwa … !! kapan sih kita bisa menilai orang sakit jiwa ? atau jangan-jangan kita juga bisa kena …
Sekarang bisa jadi kita merasa jiwa kita dalam keadaan prima dan bebas gangguan. Padahal belum tentu, karena gangguan jiwa itu tidak selalu seperti orang gila yang berjalan dipinggir jalan tanpa busana atau tertawa sendirian seperti anak kecil. Semua orang berpotensi terkena gangguan jiwa tanpa memandang latar belakang. Menurut ahli jiwa orang yang terkena gangguan kejiwaan bisa siapa saja , tidak hanya orang yang berasala dari kalangan bawah tapi juga bisa di alami oleh mahasiswa, pegawai negeri, pegawqi swasta. Dan kalangan professional berarti anda pun juga bisa terkena gangguan jiwa ….

Definisi gangguan jiwa atau mental disorder, menurut diagnostic and statistic manual of mental disorder, adalah seluruh gejala atau pola perilaku seseorang yang berkaitan dengan tekanan ( distress) dan ketidakmampuan seseorang. Perubahan prilaku ini beresiko kematian ,penyakit dan ketergantungan.
Gangguan mental ini sangat berkaitan erat dengan kondisi social, biologis, kepribadian dan pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, bencana atau kehilangan. Tetapi tidak semua gangguan mental didahului oleh pengalaman traumatic. Pikun pada penderita Alzheimer, misalnya, disebabkan kelainan pda kinerja otak. Jadi, latar belakang biologis yang lebih berperan.
Dunia psikiatri mulai melihat gangguan jiwa tersebut dari sisi biologis. Apakah ada kelainan di otak penderita gangguan jiwa dibandingkan orang yang normal. Selain itu ada penelitian lanjutan untuk melihat apakah kelainan ini bisa diturunkan. Hal ini penting diketahui supaya kalau ada memang kecenderungan penurunan itu kuat, bisa ditanggulangi dulu, bisa dideteksi lebih dini dan diobati.

BANYAK MACAMNYA
Tidak perlu panic, ketahui saja terlebih dahulu beberapa jenis gangguan jiwa yang bisa mengancam kita atau sahabat kita

• Gangguan jiwa yang berkaitan dengan zat, seperti alcohol, kafein, nikotin, ganja, dan narkoba.
Gangguan ini muncul karena penyalahgunaan zat-zat yang disebutkan tadi . ketergantungan zat ditandai dengan kebutuhan yang lebih dan lebih lagi. Penderita akan meras skaw jika tidak segera mengonsumsi zat tersebut. Pasti anda pernah mendengar para perokok yang mengaku gelisah atau ada yang kurang kalau tidak merokok. Nah jika zatnya adalah narkoba efeknya akan lebih hebat lagi.
• Ganguan somatisasi
Ini adalah gangguan jiwa yang termanifestasi dalam benttuk keluhan fisik, padahal kalau dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Tidak akan ditemukan gangguan pada fisik yang bersangkutan. Penderita biasanya memiliki keluhan seperti sakit jantung. Sakit kepala, meras punya tumor dan lain-lain.
• Gangguan Mood
Gangguan ini muncul karena penderita tidak bisa mengontrol kondisi emosinya. Pada periode tertentu dia bisa depresi. Pada periode lain bisa sebaliknya. Penderita seperti ini dikuasai oleh emosinya. Pada tingkat tertentu gangguan ini bisa disertai gejla psikotik seperti halusinasi dan delusi.
• Ganguan Cemas
Penderita merasa kecemasan yang berlebihan atau irasional terhadap hal-hal yang sebenarnya yang tidak mengancam. Misalnya akut keluar rumah karena harus bertemu orang banyak, takut gelap, takut pada ruang sempit dan sebagainya. Namun gangguan cemas ini bisa juga tidak memiliki factor pemicu yang jelas. Akibatnya penderita tidak merasa aman dan kelelhan dengan persaan cemasnya tersebut.
• Gangguan Kontrol Impulsif
Penderita tidak bisa menahan dorongan untuk melakukan hal tertentu, misalnya untuk mencuri ( kleptomania) tidak tahan untuk tidak bermain api atau berjudi.
• Gangguan Kepribadian
Ciri kepribadian penderita sangat dominan, sehingga menggangu interaksinya dengan orang lain. Misalnya terlalu pede, takut pada hal secara berlebihan, terlalu pendiam danmenlak bergaul dengan oranglain dan sebagainya.

DETEKSI DINI
Kita juga bisa mendeteksi ‘potensi’ timbulnya gangguan jiwa pda diri kita atau sahabat. Cara gampangnya, lihat perubahan sikap diri kita atau sahabat. Misalnya, jika sebelumnya kita tipe yang santai, lalu tiba-tiba berubah jadi cemas dan khawatir, gampang marah, cepat lupa sering kehilangan konsentrasi, cepat murung, itu bisa jadi pertanda yang perlu diwaspadai.

Atau kebalikannya, sahabat yang biasnya pendiam berubah menjadi gembira berlebihan dan super aktif. Jangan menganggap perubahan itu merupakan hal yang normal, tetapi sebagai disfungsi perilaku. Jika dibiarkan, penderita bisa mengalami lebih dari satu gangguan jiwa. Misalnya awalnya sahabat cemas soal berat badannya. Jika perasan cemas ini dbiarkan akhirnyadapat menombulkan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.

Sekali lagi harus ditekankan , bahwa kita harus waspada dan mengamati selalu perubahan perilaku sahabat, apakah masih dalam taraf yang wajar atau tidak. Intinya jika lingkungan sudah merasa adanya keluhan terhadap orang ini dan orangnya sendiri sudah merasa adanya keluhan, saatnya mencari bantuan.
Bantu sahabat untuk memulihkan kondisinya. Jika dia menolak diajak ke psikolog, jadilah sahabat yang selalu ada di dekatnya untuk memberikan perhatian dan dukungan. Biarkan dia tahu kalau kita selalu siap buat dia.

KITA YANG KENA
Bagaimana jika seandainya kelainan ada pada diri kita sendiri, bagaimana caranya mendeteksinya ? jika muncul rasa cemas, takut, gelisah, merasa bersalah, ada baiknya anda curhat kepada sahabat atau psikolog entang perasan anda tersebut.jika anda ingin curhat kepada teman maka pilihlah teman yang objektif dan bijak. Jangan diabaikan dan disimpan dalam hati. Minimal, beban emosi kita terangkat. Banyak kerugian yang akan kita dapat jika terkena ganagguan ini. Paling parah, kualitas hidup kita menurun, tidak produktif, tiodak bahagia dengan hidup dan lingkungan kita.

Tapi jangan terlalu khawatir berlebihgan, karena dengan bantuan professional seperti psikolog dan psikiater, kita bisa berkonsultasi, belajar mengatur stress, dan mendapat pengobatan yang tepat. Lagi pula hidup tanpa ambisi dan semangat juga seperti hidup tanpa bumbu.

KUNCINYA : POSITIF TERUS !
Kita pasti tidak mau hidup kita sia-sia karena gangguan ini. Sama seperti penyakit lain, kita bisa cegah biar gangguan jiwa ini tidak mampir dalam hidup kita. Pertama, usahakan mengepung, hentikan dulu aktivitas kita dan carilah waktu untuk beristirahatuntuk menyegarkan kembali pikiran dan tenaga kita. Selain itu kita juga harus tau bagaimana menyesuaikan diri dengan stress ini.

Misalnya, sekarang kita stress gara-gara tenggat waktu yang harus dipenuhi. Mengeluh dan marah terus-terusan. Alhasil pekerjaan kita tidak akan selesai-selesai dan kita akan tambah stress dan marah-marah lagi..
Tetaplah berpikir positif. Misalnya semangati diri sendiri, jika berhasil menyelesaikan pekerjaan ini, kita akan menjadi pribadi yang baik dan menunjukan pada diri sendiri kalau kita bisa. Intinya jangan pernah lari dari masalah memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa.

JANGAN LUPA
Satu lagi, jangan hanya terfokus pada diri sendiri dan merasa pekerjaan kita paling berat sedunia.. coba perhatikan orang lain yang beban kerjanya lebih berat dari kita, tapi jangan membandingkan dengan orang yang posisinya terlalu tinggi.
Pulang kantor atau kuliah, jangan lupa melihat pedagang kaki lima atau asongan yang harus berpanas-panas ria seharian penuh demi memenuhi kebutuhan hidup. Kalau begini, masa kita masih mau mengeluh kalau pekerjaan kitalah yang paling berat ?

Adalah hal yang wajib anda lakukan. Cara lain yang cukup ampuh untuk mencegah gangguan jiwa adalah tertawa. Daripada cemberut pas tenggat waktu, mendingngan tertawakan kelalaian kita atau baca lelucon garing. Kalau masih tidak mempan, kompakan saja dengan teman kerja buat menciptakan sesuatu yang beda di kantor ( tapi tidak merugikan).
Mulai sekarang, jalani hidup lebih santai dan tertawalah sebelum tertawa itu dilarang.
0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

Followers


Artikel