Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah


Dia adalah Syekh al-Islam Abu al-Abbas Taqi al-Din Ahmad bin Abd al-Halim bin Abd al-Salam bin Abdullah bin Abi al-Qasim al-Khidr al-Namiri al-Harani al-Dimasyqi al-Hanbali. Dilahirkan di kota Haran, tumbuh dan besar di kota Damaskus. Di kota tersebutlah namanya berkibar dan menjadi salah satu mujtahid yang menonjol pad masanya, dan salah satu ulama yang hasil ijtihadnya paling banyak mendapat sorotan dan menimbulkan perdebatan. Dia dipanggil ke Mesir karena sebagian fatwanya yang menyebabkan perdebatan. Dia pernah berkunjung ke Alexandrea (Iskandariyah –kota di Mesir), kemudian kembali ke Damaskus. Dia di penjara lebih dari sekali, sampai meninggal dalam keadaan diasingkan di qal’ah Damaskus.

Ibn Taimiyah bermazhab salafi. Dalam fikih, dia mengikuti mazhab imam Ahmad bin Hambal (164 - 241 H. = 780 - 855 M.), tetapi dia adalah seorang mujtahid bukan bertaklid, bahkan dia telah mencerminkan kebangkitan dalam pemikiran salafi dengan memberikan kepada mereka kemajuan logika dengan karya-karyanya dalam masalah filsafat, baik jawaban dan penolakannya terhadap pemikiran Yunani dan orang-orang yang terpengaruh dengannya maupun dalam alternatif islami yang berusaha dibentuknya. Begitu pula perjuangannya dalam membentuk ilmu mantik yang khusus bagi tauhid Islam dan bahasa Arab. Dia melihat adanya keterkaitan antara mantik, akidah dan bahasa, perkara yang mendorongnya untuk menolak mantiknya Aristoteles sebagai mantik bagi Islam dan bahasanya.
Selain cerdas dan ketinggiannya dalam ijtihad, Ibn Taimiyah juga merupakan contoh bagi seorang alim yang ensiklopedi keilmuannya mencapai derajat ijtihad dalam berbagai ilmu dan seni. Dalam teologi, fikih, politik, mantik, Al-Qur’an dan ilmu-ilmunya, hadis dan seni-seninya serta perbandingan agama dan peradaban. Masa Ibn Taimiyah adalah masa krisis, yang mana umat tertimpa tekanan dari luar, yaitu serangan bangsa Tartar yang mengancam eksistensinya, serta tertimpa krisis internal yang berupa kejumudan dan taklid yang mewabah dalam naungan militerisme negara dan masyarakat di bawah pemerintahan Mamalik. Kemudian datanglah Ibn Taimiyah dengan proyek reformasi yang paripurna, dia menghadapi tantangan dari luar dengan mengumandangkan jihad yang tidak hanya berhenti pada batas memberi fatwa untuk berjihad, tetapi dia juga terjun langsung ke dalam pertempuran-pertempuran melawan pasukan Tartar. Dia juga mempunyai saham (andil) sebagai seorang politisi dalam memecahkan permasalahan tawanan perang dalam menyusun aturan hubungan antara kaum muslimin dengan para musuhnya dalam bentuk al-Siyasah al-Syar’iyah (politik Islam). Sedang dalam menghadapi tantangan internal – yang mana tantangan dari luar (eksternal) muncul karenanya, dan diperparah oleh tantangan eksternal tersebut – maka pembaruan Ibn Taimiyah dan ijtihadnya merupakan proyek reformasi pemikiran paripurna yang paling banyak pada masanya. Dia bersama para muridnya, khususnya Ibn al-Qayyim (691 - 751 H. = 1292 - 1350 M.) mencerminkan panji yang paling penting dalam sejarah pembaruan pemikiran Islam.
Dengan kecerdasannya dalam filsafat, politik dan ijtihad pemikiran, Ibn Taimiyah dapat melihat urgensi menyusun prioritas dalam menghadapi tantangan dan ancaman, sehingga dia berjuang mengangkat senjata bersama negara Mamalik, dan mendukung sultan dengan fatwanya. Pada saat yang bersamaan dengan penindasan negara terhadapnya sampai dia meninggal dalam penjara. Semua itu merupakan pengetahuannya terhadap bahaya dan ancaman yang utama, yaitu Tartar yang mengancam eksistensi Islam dengan kehancuran. Atas dasar inilah sikap dan peperangannya melawan para musuhnya yang banyak.
Ibn Taimiyah telah meninggalkan banyak warisan pemikiran. Dari dalam, dia memperbarui (tajdid) fikih dan logika Islam. Sebagaimana dia juga meninggalkan berjilid-jilid fatwa yang merupakan cerminan hidupnya. Dia masih menjadi pemilik proyek pembaruan yang paling banyak pengaruhnya dalam pemikiran kita, pemikiran modern dan kontemporer, bahkan yang paling banyak menimbulkan perdebatan juga.
0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

Followers


Artikel