WAKTU ITU MILIK KITA


Tahukah Anda kapan orang begitu menghayati detik-detik perjalanan waktu ? Ya, sesaat menjelang pergantian tahun baru. Saat itu semua orang akan memandangi gerak jarum jam, detik demi detik berjalan terus hingga jarum jam menunjuk pukul 24.00 tepat dan ... hore, selamat tahun baru! Sungguh saat-saat yang begitu menegangkan, namun terasa begitu istimewa.
Namun demikian keesokan malamnya, jarum jam itu kembali menunjuk pukul 24.00, terus demikian tiap malam, lalu apa yang menjadi waktu tertentu jadi istimewa?
Hal-hal demikian menyadarkan kita bahwa kehidupan manusia berada dalam suatu sistem waktu. Kita bagai berada dalam sebuah kereta yang berjalan di atas rel waktu, detik demi detik bergerak tanpa bisa dihentikan atau dipercepat! Sistem waktu dengan segala aturannya menjadi pembatas hidup manusia.

I. APAKAH WAKTU ITU?
Marilah kita mulai dengan suatu anggapan bahwa waktu adalah sesuatu (time is a thing). Sesuatu yang dimiliki, dipakai, namun juga membatasi kita jika habis.

Secara Fisika, waktu adalah suatu dimensi. Ketika bidang datar (2 dimensi) menjadi ruang (3 dimensi) dan ruang tersebut berpindah tempat, maka ia membutuhkan waktu. Waktu adalah dimensi keempat, demikian pendapat Einstein.


II. PANDANGAN TENTANG WAKTU.
Bagaimana seharusnya kita memanfaatkan waktu.
J Pertama, Waktu adalah hidup.
Berapa lama kita hidup, sebanyak itulah waktu yang kita miliki. Kita hanya hidup satu kali.
J Kedua, Waktu adalah catatan sejarah.
Baik buruk hidup kita, tindakan brilian atau bodoh, masa jaya dan suram semua bagian dari sejarah waktu kita. Ingin rasanya kita menghapus hal-hal pahit atau mengulang momen itu kembali untuk memperbaikinya, namun sejarah tak dapat diubah. Semua karena waktu tak pernah berjalan mundur
J Ketiga, Waktu adalah kesempatan.
Sangat jarang kita mendapat kesempatan yang tepat sama. Sekali kita melewatkan waktu itu, kita akan menyesal.

Dari ketiga hal tadi ada dapat disimpulkan: waktu sangat terbatas dan berharga. Setiap orang seharusnya melakukan yang paling baik dan paling berarti dalam tiap waktunya.

III. MENILAI WAKTU.
Begitu banyak orang yang berprinsip time is money (because money can buy everything). Semua waktunya dan segala usahanya ditujukan untuk mencari uang. Bekerja sekeras-kerasnya, belajar siang malam agar jadi orang terkaya di dunia. Filosofi yang dianut sangat banyak orang, namun menyesatkan.
Sebagian orang lagi beranggapan bahwa waktu adalah masa sekarang. Nikmatilah masa sekarang ini sepuasnya, selalu ada kesempatan tanpa peduli aturan-aturan kerohanian.
Waktu adalah suatu paradoks (bagai dua sisi mata uang yang selalu bersamaan). Kita hidup dalam masa kini, masa yang sementara, tetapi hidup kita sekarang sebagai persiapan untuk hidup yang kekal. Suatu masa di mana ada pertanggunganjawaban terhadap hidup kita pada Allah. Penilaian kita akan waktu sangat menentukan apa prioritas hidup kita.
Karakteristik Waktu

Waktu adalah milik paling pribadi setiap orang
Waktu berjalan tetap dan maju. Tak pernah mundur. Tak bisa dipercepat atau diperlambat.
Semua orang punya waktu yang sama (24 jam sehari).
Waktu tidak bisa ditukar atau disimpan. Hanya bisa dihabiskan.
IV. MENGELOLA WAKTU.
Seorang teman bercerita ketika ia sedang tersesat di Tokyo, ia mencoba bertanya pada orang yang lalu lalang di jalan. Namun jawaban yang didapatnya selalu: Maafkan saya, saya sedang terburu-buru dan tidak ada waktu. Jawaban yang memuaskan hanya didapat dari polisi lalu lintas atau orang-orang tua yang lewat. Bandingkan dengan pengalaman saya di suatu desa di Sukabumi. Ketika saya menanyakan arah ke suatu tempat, bapak tani menjeslakan dengan panjang lebar, bahkan ia menawarkan diri untuk mengantarkan saya ke tujuan setelah mempersilakan saya lebih dulu untuk mampir di rumahnya. Luar biasa!
Kita sering melihat banyak orang seolah kelebihan waktu sedang sebagian lagi kekurangan waktu untuk melakukan kegiatan mereka. Tapi bukankah tiap orang punya jumlah waktu yang sama? Sebenarnya setiap orang sudah punya seluruh waktu yang mungkin ia miliki. Itulah suatu paradoks dari waktu.
Waktu itu sendiri berjalan terus secara konstan, detik demi detik. Jika demikian sebenarnya kita tidak bisa mengatur waktu. Yang bisa kita lakukan adalah mengatur diri kita sesuai waktu. Managing time is managing ourselves to fit in time. Marilah kita mulai dengan pengertian demikian.
Ada dua prinsip dalam memanfaatkan waktu:
1.Sadari bahwa kita tidak punya cukup waktu untuk melakukan segala sesuatu yang kita inginkan.
2.Tetapi kita punya cukup waktu untuk melakukan segala yang kita perlukan.
Kedua hal ini menuntut kita menentukan apa yang lebih perlu bagi kita (prioritas). Kemudian kita mengalokasikan waktu sesuai urutan prioritas. Inilah prinsip dari pengelolaan waktu (time management) yang sedang terkenal saat ini.

Contoh Matriks Manajemen Waktu.

(lihat Majalah Intisari, Sep. 1995)

Pembuatan matriks demikian menolong kita untuk menentukan apa yang harus kita lakukan lebih dulu. Lakukanlah hal yang penting dahulu, bukan yang mendesak.
Hal penting lainnya adalah disiplin. Prioritas kita dinyatakan bukan oleh apa yang kita tulis/pikirkan, tapi oleh kedisiplinan kita menghabiskan waktu untuk melakukan hal tersebut. Seseorang yang memprioritaskan studi, namun menghabiskan 75% waktunya untuk kegiatan kemahasiswaan, maka prioritasnya diragukan. Sebaliknya kita dapat menduga apa yang penting bagi seseorang dengan mengetahui waktu yang digunakannya untuk hal tersebut (the way you spend time defines what is important to your life and who are you).
Maka mulailah dengan menentukan apa yang jadi prioritas dalam hidup Anda. Kemudian belajar mendisiplin diri untuk mengalokasi waktu lebih banyak untuk halhal dengan prioritas tinggi. Namun, sekali lagi perlu diingat, hendaknya kehendak Allah dalam firmanNya tetap menjadi acuan dalam menentukan hal-hal terpenting dalam hidup kita

Daftar Pustaka:
Douglas, M.E. & D.N. Douglas, Manage Your Time, 1980, New York
Intisari, edisi September 1995
Tong, Stephen, Waktu dan Hikmat, 1994, LRRI, Jakarta.
1 komentar:

wal ashr..
Demi waktu... Allah telah bersumpah atas sesuatu itu.... yaitu waktu... begitu pentingnya..

Sesungguhnya akan merugi manusia... kecuali... (QS Al-Ashr 1-3)

Ayok berusaha... menjaga waktu kita.. karena tidak ada yang tau kapan kemudian detik yang kita punya tiba2 berhenti berdetak..


Posting Komentar


ShoutMix chat widget

Followers


Artikel